Senin, 25 Oktober 2010

pengertian media pembelajaran

BAB I.
PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG
Dalam tahun-tahun belakangan ini telah terjadi pergeseran paradigma dalam pembelajaran ke arah paradigma konstruktivisme. Menurut pandangan ini bahwa pengetahuan tidak begitu saja bisa ditransfer oleh guru ke pikiran siswa, tetapi pengetahuan tersebut dikonstruksi di dalam pikiran siswa itu sendiri. Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa (teacher centered), tetapi yang lebih diharapkan adalah bahwa pembelajaran berpusat pada siswa (student centered). Dalam kondisi seperti ini, guru atau pengajar lebih banyak berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran. Jadi, siswa atau pebelajar sebaiknya secara aktif berinteraksi dengan sumber belajar, berupa lingkungan. Lingkungan yang dimaksud (menurut Arsyad, 2002) adalah guru itu sendiri, siswa lain, kepala sekolah, petugas perpustakaan, bahan atau materi ajar (berupa buku, modul, selebaran, majalah, rekaman video, atau audio, dan yang sejenis), dan berbagai sumber belajar serta fasilitas (OHP, perekam pita audio dan video, radio, televisi, komputer, perpustakaan, laboratorium, pusat-pusat sumber belajar, termasuk alam sekitar). Penyampaian pesan ini bisa dilakukan melalui simbul-simbul komunikasi berupa simbul-simbul verbal dan non-verbal atau visual, yang selanjutya ditafsirkan oleh penerima pesan (Criticos, 1996). Adakalanya proses penafsiran tersebut berhasil dan terkadang mengalami kegagalan. Kegagalan ini bisa saja disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya adanya hambatan psikologis (yang menyangkut minat, sikap, kepercayaan, inteligensi, dan pengetahuan), hambatan fisik berupa kelelahan, keterbatasan daya alat indera, dan kondisi kesehatan penerima pesan. Faktor lain yang juga berpengaruh adalah hambatan kultural (berupa perbedaan adat istiadat, norma-norma sosial, kepercayaan dan nilai-nilai panutan), dan hambatan lingkungan yaitu hambatan yang ditimbulkan oleh situasi dan kondisi keadaan sekitar (Sadiman, dkk., 1990).
Berdasarkan deskripsi di atas, maka media adalah bagian yang sangat penting dan tidak terpisahkan dari proses pembelajaran, terutama untuk mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri. Oleh karena itu, lebih jauh perlu dibahas tentang arti, posisi, fungsi, klasifikasi, dan karakteristik beberapa jenis media, untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman sebelum menggunakan atau mungkin memproduksi media pembelajaran.


BAB II.
PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN

A. Media pembelajaran terdiri dari dua kata, yaitu kata “media” dan “pembelajaran”. Kata media secara harfiah berarti perantara atau pengantar; sedangkan kata pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi untuk membneru seseorang melakukan suatu kegiatan belajar”
Media berasal dari bahasa latin merupakna bentuk jamak dari ”Medium” yang secara harfiah berarti ”Perantara” atau ”Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa hali memberikan definisi tentang media pembelajaran.

B. Latuheru(1988:14), menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna. Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih merangsang kegiatan belajar siswa.

C. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah ”Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran”.

D. Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah ”sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya.”
Sedangkan National Education Association (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah “sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.”

Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah ”segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.”
Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran.

Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar dan digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad ke-20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakan alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet



























BAB III
HUBUNGAN ANTARA MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN
HASIL PEMBELAJARAN
JENIS MEDIA 1 2 3 4 5 6
Gambar diam S T S S R R
Gambar hidup S T T T S S
Televisi S S T S R S
Objek tiga dimensi R T R R R R
Rekaman audio S R R S R S
Program instruction S S S T R S
Demonstrasi R S R T S S
Buku teks tercetak S R S S R S

Keterangan :
R : Rendah
S : Sedang
T : Tinggi
1 : Belajar informasi factual
2 : Belajar pengenalan visual
3 : Belajar prinsip, konsep, dan aturan
4 : Prosedur belajar
5 : Penyampaian keterampilan persepsi motorik
6 : Mengembangkan sikap, opini, dan motivasi

Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media yaitu bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Contoh : bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer), seperti: biaya, ketepatgunaan; keadaan peserta didik; ketersediaan; dan mutu teknis.

BAB IV.
PENUTUP


A. KESIMPULAN

Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media dalam proses pembelajaran adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan oleh seorang pengajar dalam kegiatan belajar mengajar dengan tujuan agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat, sehingga pesan (bahan pembelajaran) yang disampaikan dapat dipahami dan dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, serta perasaan siswa dalam kegiatan belajar mengajar sehingga mencapai tujuan belajar yang sesungguhnya.

B. PENUTUP

Alhamdullilah puji syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan taufik serta hidayah-Nya. Sehingga tim penulis dapat menyelesaikan makalah ini . Makalah ini masih memiliki banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar terciptanya makalah yang lebih baik dan dapat bermanfaat bagi pembaca. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.





















DAFTAR PUSTAKA

http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/18/media-pembelajaran-arti-posisi-fungsi-
klasifikasi-dan-karakteristiknya/
kafeilmu.co.cc/.../pengertian-media-pembelajaran-menurut-pakar-pendidikan.html
kuliahpsikologi.dekrizky.com/search/life-of-tahap
www.debrianmiller.com/.../bela39s-blog-media-pembelajaran.html

1 komentar:

  1. Jammin' Jars Casino - Las Vegas NV | JM-Web
    The Jammin' Jars Hotel and Casino is set in Las Vegas, Nevada, 세종특별자치 출장마사지 just minutes from 강원도 출장샵 the famed Las Vegas 경산 출장안마 Strip, 삼척 출장마사지 just minutes from 고양 출장안마 the

    BalasHapus